Kalimantan

Anak-kalimantan.blogspot.com menghadirkan berita dan info unik dari seluruh dunia. pastikan anda senang membaca untuk mengenal dunia.(Blog Dofollow)

Kalimantan Selatan (Pasar Terapung)

Anak-kalimantan.blogspot.com menghadirkan berita dan info unik dari seluruh dunia. pastikan anda senang membaca untuk mengenal dunia.

Kalimantan Tengah

Anak-kalimantan.blogspot.com menghadirkan berita dan info unik dari seluruh dunia. pastikan anda senang membaca untuk mengenal dunia.

Kalimantan Timur (Islamic Centre)

Anak-kalimantan.blogspot.com menghadirkan berita dan info unik dari seluruh dunia. pastikan anda senang membaca untuk mengenal dunia.

Kalimantan Barat (Tugu Khatulistiwa)

Anak-kalimantan.blogspot.com menghadirkan berita dan info unik dari seluruh dunia. pastikan anda senang membaca untuk mengenal dunia.

Kamis, 06 Juni 2013

Beberapa Fakta Tentang Alkohol


     Alkohol bukanlah barang asing lagi disekitar kita. Alcohol sering disalah gunakan dengan dikonsumsi secara sembarangan. Padahal banyak sekali efek negative dari alcohol ini. Seperti beberapa fakta dibawah ini, semoga dapat menjadi masukan agar anda tidak lagi mengkonsumsi alcohol secara sembarangan.
     Minum minuman beralkohol secara bertanggung jawab masih menjadi isu besar di Indonesia.Responsible drinker masih minim, kesadaran untuk membangun kebiasaan mengukur kadar alkohol dalam darah (BAC atau blood alcohol content) setelah mengonsumsinya juga masih rendah, peraturan pengendalian konsumsi alkohol juga tak tegas, akibatnya berbagai masalah timbul. Utamanya kecelakaan di jalan raya akibat pengemudi yang memiliki kadar BAC tinggi.
     Karenanya jangan asal coba-coba minum minuman beralkohol, jika tak punya pemahaman mengenainya. Apa yang perlu Anda ketahui soal minuman beralkohol, berikut di antaranya:
* Kopi, air, dan olahraga tidak menghilangkan alkohol. Jadi tak ada resep khusus yang bisa membantu Anda menghilangkan pengaruh alkohol setelah mengonsumsinya. 
* Setiap gelas minuman beralkohol yang Anda tenggak, rata-rata menambah BAC sebanyak 0,20 g/L darah. Penambahan lebih cepat pada perempuan, anak, dan orang tua, juga ketika peminumnya memiliki masalah kesehatan, stres, dan mengonsumsi obat.
* Kadar alkohol dalam minuman berbeda jumlahnya. Pada satu gelas anggur terdapat 10cl alkohol, pada satu gelas cognac terkandung 3cl alkohol, satu gelas bir memiliki kandungan alkohol tertinggi yakni 25cl, sementara segelas whiski mengandung 3cl alkohol.
* BAC mencapai puncak sekitar 45 menit setelah gelas terakhir. 
* Jika BAC Anda mencapai 0,5g alkohol per liter darah, risiko kecelakaan berlipat ganda.
* Pada BAC 0,8g, risiko menjadi 10 kali lipat.
* Di bawah pengaruh alkohol, jarak menjadi sulit diperkirakan, area visual menjadi lebih sempit, dan keadaan bahaya mudah disepelekan.
* Mengemudi sambil mabuk bisa mengakibatkan cedera, dan melukai keluarga dekat, teman bahkan orang lain secara fatal.


Awas Pemahaman Salah Tentang Diabetes


     Diabetes merupakan salah satu penyakit yang telah merenggut banyak nyawa. Salah satu cara untuk mencegah penyakit diabetes adalah dengan mengurangi konsumsi gula. Ternyata gula bukanlah satu-satunya penyebab penyakit diabetes. Untuk menanggapi kesalahpahaman tentang diabetes ini mungkin artikel dibawah ini dapat dijadikan masukan.
     Seorang pasien tampak sedikit agak bingung ketika saya beritahu bahwa ia menderita diabetes melitus. "Kenapa bisa dokter?" tanya pasien. "Padahal saya jarang minum gula dok, dan orang tua saya tidak ada yang diabetes, saudara saya juga."
     Walapun diabetes mellitus bukan penyakit asing seiring peningkatan kasusnya dari waktu ke waktu, tetapi pemahaman, pengertian pada kebanyakan pasien kelihatannya masih kurang. Padahal, pemahaman tentang penyakit ini menentukan perjalananannya ke depan dengan segala akibatnya. Apalagi,  seperti diketahui, diabetes adalah penyakit gaya hidup.  Sikap, perilaku, bagaimana Anda menanggapi penyakit ini sangat menentukan apakah dapat hidup bersamanya atau akan menjadi korbannya.
     Seperti halnya pasien di atas, banyak pasien lain menganggap diabetes hanya karena minum air gula saja. Bila tak mengonsumsi gula, ia tidak mungkin terkena diabetes. Dan kalau kadar gula darahnya tinggi,  otomatis akan normal lagi. Penyakit diabetes serta merta juga akan baik sendirinya. Jadi, mau makan-minum apa saja, nasi, kue, roti, ubi kayu,  kerupuk, kentang, minuman kaleng, tak menjadi persolan. Apalagi kalau makan gratis ketika ada undangan, diajak teman, apa pun yang masuk ke dalam perutnya dianggap tidak masalah juga
     Faktor keturunan juga sering dijadikan sebagai biang kerok penyakit diabetes yang dideritanya. Jadi, bila orang tuanya ada yang menderita diabetes, kemudian ia juga terkena penyakit yang sama, itu sah-sah saja. Apapun yang dilakukan, tidak akan banyak bermanfaat untuk mencegah atau mengobatinya. Bila tak ada orang tua, keluarga, saudara dengan yang menderita diabetes, maka pasien mengannggap mereka juga tidak mungkin menderitanya.
     Kebanyakan pasien juga beranggapan bahwa bila gula darah sudah dikatakan normal, maka pasien sering menganggap penyakitnya sudah sembuh. Oleh karena itu, tidak perlu lagi diet, olahraga, makan obat atau kontrol. Bila pasien luka, dan lukanya bisa sembuh begitu saja, pasien juga menganggap walaupun gula darahnya tinggi, gula darah yang tinggi dianggap juga tidak masalah. Dan bahkan, pasien tidak percaya kalau dia menderita diabetes melitus. Sehingga, risiko kejadian kompliksi diabetes seperti kebutaan, gagal ginjal, amputasi, gangguan syaraf cukup tinggi dan terjadi lebih      dini. 
     Padahal, sampai sekarang  diabetes masih dianggap sebagai sebagai penyakit yang akan mendampingi Anda seumur hidup. Jadi, sekali Anda didiagnosis sebagai penyandang diabetes mellitus, selamanya dia bersama Anda. Dalam beberapa kasus tertentu mungkin saja Anda tidak memerlukan obat-obatan, tetapi diet,  mempertahankan berat badan yang normal olahraga tetap menjadi pilihan hidup Anda.
     Beberapa pasien yang mengalami  luka yang khas untuk pasien diabetes, seperti tak mempermasalahkan luka itu. Walaupun saya lihat, luka itu mulai membusuk, hanya karena pasien tidak merasakan rasa sakit akibat lukanya. Jadi, kalau luka tidak sakit-- pada hal hilangnya rasa sakit itu akibat kerusakan syaraf tepi karena komplikasi diabetes--bagi sebagian pasien hal itu tidak disikapi sebagai sesuatu yang serius. Ini juga saya lihat sebagai faktor penting, penderita diabetes menjadi terlambat mendapatkan penanganan yang tepat oleh dokter. Banyak pasien diabetes yang mengalami amputasi karena keterlambatan ini.
     Dalam masyarakat juga beredar semacam pemahaman, atau istilah "diabetes kering",  dan "diabetes basah".  Menurut mereka,  walaupun kadar gula  darah tinggi, tetapi tidak ada luka, infeksi di kaki misalnya, itu juga dianggap tidak apa-apa, dan ini disebut diabetes kering. Asumsi seperti ini dapat berakibat fatal, seperti hiperglikemi dan komplikasi kronik yang baru diketahui dalam tahap lanjut.
     Banyak lagi pemahaman lain yang keliru, salah dalam masyarakat terkait penyakit diabetes yang mulai meroket di Indonesia ini. Kekeliruan ini dapat berakibat fatal, seperti komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam kualitas hidup mereka. Karena itu, sosialisasi, edukasi mengenai penyakit ini sangat penting sekali.